0222. Terjebak oleh Rasa Malu Segan Takut yang Senantiasa Menghantui

[15/10 10:21] Hamba Allah ﷻ: Komunikasi sama pembimbing aman ya? atau udah terasa sedikit berat? seolah ada tabir/hijab yang membatasi... jarang atau belum pernah sama sekali semenjak stagnan/ pulkam

[15/10 11:21] Hamba Allah ﷻ: Semoga sahaja prediksi kami keliru... bolehlah jelaskan secara singkat soalan yang dihadapi pun lika liku perjalanan yang dilalui

[15/10 11:28] KP18FQi~: Jarang menemui pembimbing wlaaupun stay di Padang cukup lama daripada pulkam nya bg

[15/10 11:29] KP18FQi~: Karna ada perasaan takut dan belum siap menghadapi skripsi dan pembimbing

[15/10 11:39] Hamba Allah ﷻ: Seolah ada hijab gitu ya... dan berat hendak menghadapkan wajah

[15/10 12:07] KP18FQi~: Betul bg


Pernah berbuat salah? Nga kan... hanya sahaja yang ada disana bukan takut... barangkali tepatnya merasa malu... malu dengan adek adek... dengan dosen pun teman sejawat... dan rasa yang hadir itu menunjukkan wujud iman yang bersemayam didalam dada...

Dalam perjalanan yang kita lalui... adalah barang tentu bahwa akan banyak halang rintang yang kita temui... dan disana perbekalan ilmu iman dan kecerdasan serta kebijaksanaan dalam menyikapinya menjadi suatu yang sangat esensi... Soalah mencoba memverifikasi dan menvalidasi apa apa yang kita fahami dan kita yakini selama ini... 

Sekadar mengukur dan melihat bagaimana kita mengambil dan memberikan respone terbaik versi diri (Qs. Al Kahf:7)... akan olah fikir dan olah rasa... selanjutnya kita akan dihadapkan hal hal diluar daya ataupun gawaiin kita. Dan disana hanya dapat dipulangkan dengan sejernih jernih prasangka kepada Nya

Pun dalam menghadapi sakralnya penyusunan skripsi... akan banyak teka teki dan hikmah yang akan kita temui... dan mesti dieksplorasi dan afirmasi dengan literasi iman dan ilmu yang kita miliki. Dahulu Buya Hamka pernah berpesan:


Coba sahaja dahulu... setidaknya kita berani jujur pada diri bahwa kita salah dan lalai... Pun nga akan ditelan juga sama IBu... Palingan dikasih taujih singkat... Allahuuu


Disana... sampaikan kendala dan halang rintang yang kita hadapi... sportif dan jujur pada diri... lalu ber adzamlah pada diri untuk memaksimalkan seluruh potensi...

Kemudian... langkah selanjutnya... bangun komunikasi dan hubungan baik dengan Adek Adek yang juga sedang bimbingan... kapan perlu save kontak Adek Adeknya... Dan saling berkabarlah dengan mereka terkait jadwal bimbingan atau sekadar menanyakan posisi dan kehadiran IBu di Kampus (CCTV monitoring keberadaan IBu)...

Secara psikis kita akan merasa tidak asing lagi disaat hendak memasuki Lab pun Jurusan nantinya... ada orang orang yang bisa kita beri salam dan senyum sapa... Pun sebaliknya... tentulah mereka akan memberi porsi dan kehangatan tersendiri saat menyambutmu

Secara bertahap dan tanpa kita sadari... hijab dan dinding pembatas tadi akan sendirinya dapat terbuka dan kita akan lebih leluasa berkomunikasi dan berinterasi dengan mereka...

Dan Abang sendiri menyaksikan sendiri... buah manis dari menebar salam dan seulas senyum itu dikala menghadapi ini... bahkan saat itu seolah semua orang dan elemen yang ada... mulai dari staf rektorat... dekan... kadep... dosen & staf TU adek adek angkatan... satpam bahkan Ibu Ibu Cleaning Sevice.... Allah ﷻ mobilisasi semuanya untuk menyelesaikan dan membantu hajat kita... Allahuuu... banyak hal hal ajaib yang terjadi disaat itu... Sungguh menakjubkan...

Yang diatas itu... sekadar untuk meluruskan persepsi... Selanjutnya untuk teknis akan menyusul setelah menemui IBu dan memberi kabar tu' hendak melanjutkan penyusunan Skripsi

Komentar