0183. Kehangatan Hujan Redha Habis Jum'at di RM Siang Malam Gajah 7

 بسم الله الرحمن الرحیم

Segala Puji bagi Rabb ﷻ yang telah menitipkan "rasa bersaudara (ukhwah) pada jiwa setiap Insan. Sehingga dengannyalah kita dapat menikmati kesejukan bathin ditengah gersangnya hiruk pikuk dunia ini. Ukhwah Islamiah yang sama-sama kita nikmati sesama muslim. Begitupun Ukhwah Insaniah sebagaimana kita nikmati tatkala berteman dan bergaul dengan sesama Insan (Muslim-maupun Non-Muslim). 

Setiap jiwa tidak akan memungkiri fitrahnya untuk senang dengan tegur sapa, bahagia saling menebar salam, pun bergembira tatkala hanya sekedar membalas senyum dari orang lain dengan hati suka. Sehingga dengannya Rasulullah ﷺ sangat menganjurkan ini semua agar dapat kita amalkan. 

Rasulullah ﷺ bersabda:

تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيْكَ صَدَقَةٌ

“Senyumanmu di wajah saudaramu (seagama) adalah sedekah.” (HR. At-Tirmidzi no. 1956, dishahihkan Asy-Syaikh Albani t dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi dan Ash-Shahihah no. 572)

Maksud hadits di atas, engkau menampakkan wajah cerah, berseri-seri dan penuh senyuman ketika bertemu saudaramu akan dibalas dengan pahala sebagaimana engkau diberi pahala karena mengeluarkan sedekah. (Tuhfatul Ahwadzi, kitab Al-Birr wash Shilah, bab Ma Ja`a fi Shana`i’ Al-Ma’ruf, ketika membahas hadits di atas)

Disisi lain ... Perspektif filsafat menyebutnya "homo homini socius", manusia adalah teman bagi sesamanya. Pernyataan ini disampaikan oleh filsuf Romawi Lucius Annaeus Seneca (4 SM - 65 SM). Singkatnya...kita adalah makhluk berteman dan dalam perspektif Islam ini biasa dikenal dengan Hablum minannash (hubungan antar sesama manusia).

Sedikit berbagi sembari menikmati suasana dinginnya Hujan Ba'da Ashar ini. Momentnya...Siang tadi habis Jum'atan saat Hujan di Mesjid Kampus. 

Alhamdulillah.. Hujan reda.. (Gumam ku didalam hati sembari bangkit dari duduk diatas sajadah Mesjid Al-Hijrah LPMP)_ . Menimbang nanti Hujannya deras lagi + Perut yang sudah Lapar. Sehingga segera pulang ke Musholla Al-Qalam dan Lanjut ke RM. Siang Malam untuk beli Lauk. 



Sesampai disana dengan kondisi dingin yang masih belum jauh berubah setelah Hujan...Rupanya dibalik suasana dingin dibasahi rintik2 gerimis itu Allah ﷻ sudah menyiapkan untuk Kami disambut dengan kehangatan canda tawa dari Kakak-Kakak pelayannya disana. 

Pelayan: Mau pesan apa De'?

Me: Hmmm... Lele satu Kak.

Pelayan: Nampaknya beberapa waktu ini pilihannya sering Lele ya...(Tanya Kakaknya penasaran karena sebelumnya biasanya Ayam bagian Sayap)

Me: Khawatir Panas Dalam Kak...

Pelayan: Oh iya...Sehingga diselang selingi + ganti menu ya (sembari mengambil pesanan)

Me: Iya Kak ... Oh iya tambah saja satu Ayamnya Kak (Menimbang masih beratnya Massa Awan dan khawatirnya Nanti Hujan lagi sampai Malam sehingga dilebihkan untuk persediaan malamnya)

Pelayan: Hmmm... Biasanya satu... tumben sekarang pesan dua (Kakaknya memencoba memancing)

Me: Wah... ngak ada Kak. Sekolah dahulu... Masih belajar... Selesaikan dahulu sekolahnya Kak (Kakak-Kakak yang lainnya pada ketawa disamping posisi kami yang hampir sulit menangkis candaan mereka)

Pelayan: Iya... benar... selesaikan dahulu sekolahnya. Kalau udah dapat kerja nanti. Perihal itu  انشاء اللہ tidak bakalan sulit. (Kakaynya mencoba meredhakan kembali suasana)

Dan candapun berlalu sudah... Langkah kakiku kembali ke Musholla. Dan menikmati Pecel Lele yang kubawa tadi....(Bersambung)


Komentar