Umar bin Khattab r.a berkata - padahal beliau sangat kuat dan serius dalam hukum dan keadilan: "Seharusnya seorang pria bertingkah seperti anak kecil bersama keluarganya (maksudnya dalam hal kemesraan dan kemudahan), Tapi ditengah masyarakat ia bertindak sebagai pria jantan".
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwasannya Rasulullah ﷺ berkata kepada orang-orang Habsy saat mereka bermain perang-perangan di mesjid: "Lanjutkan hai bani Irfidah, agar orang Yahudi tahu bahwa agama kita mengenal permainan".(Mutiara Hikmah Al-Qur'an Rabbani hal. 125
"Jika Allah ﷻ menghendaki kebaikan bagi sebuah keluarga, ia akan memasukkan kelembutan (di dalam keluarga tersebut). Jika kelembutan menjadi makhluk, maka dia adalah makhluk yang paling bagus. Sedangkan kekerasan jika menjadi makhluk, maka dia adalah makhluk yang paling buruk". (HR. Ahmad dan Baihaqi)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
"Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk mereka, dan bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 159)
Komentar
Posting Komentar