0152. Cahaya Surya dan Tawa Datuak Mudo Ajin

Bismillah...Sedikit berbagi kisah tentang hari yang penuh hikmah. Alhamdulillah syawal telah datang. Dan enam hari bershoum padanya menyempurnakan bilangan 30 (Ramadhan) + 6 (Syawwal) sembari berharap hadiah pahala dari-Nya yang kata Rasulullah ﷺ dinilai setara dengan puasa satu tahun penuh. Tentu sungguh mengiurkan sekali. 

Disisi lain kami diberi amanah untuk mengelola keuangan remaja mesjid. Dan berhubung Alhamdulillah kegiatan & pelaporannya Ramadhan telah selesai. Kami berinisiatif untuk menitipkan dana sisanya ini ke Bank yang ada di kampung. Mewanti-wanti sekiranya ada keperluan mendesak yang dibutuhkan forum ketika posisi kita berada di Padang.

Setelah disetorkan rupanya dananya belum jua masuk. Hanya saja ketika itu dari pihak Bank berjanji pailing cepat dana itu masuk 2 jam dan paling lama hari Jum'atnya udah bisa dicek kembali. Yah rupanya udah masuk Rabu lagi ngak kelar-kelar juga.

Sehingga pada hari esoknya Kamis, kita harus ke Kampung lagi untuk menyelesaikan ini. Habis sahur, bersih-bersih, sholat Shubuh lanjut ke depan UNP dan naik Bus jurusan Payakumbuh.

Sesampainya di Piladang kami lansung turun di BRI Unit Piladang. Dan setelah semuanya selesai yah rupanya Ijek pun tidak ada. Spontan keingat dan lansung mencoba menghubungi Adek-adek Panitia Ramadhan yang punya motor. Dan sempat juga menghubungi teman KKN yang rumahnya dekat dengan lokasi Bang tadi. Rupanya ngak kunjun diangkat. Sambil menunggu dan mencari tumpangan. Tiba tiba lewat Adik Abdi, anaknya Kakak perempuan ayah. Katanya dia baru saja dari bengkel habis memerbaiki motor tersebut. Syukur sekali ada yang ngantari sampai pulang.

Sesampainya dirumah 



 [20/5 13:36] Arif Rahman Hakim: Dan didalam perjalanan balik menuju ke Padang. Saat sampai di SMA Enam Lingkuang... Ada ibu2 naik bus yang ku tumpangi... Berhubung posisi kita duduk tepat didekat pintu masuk. Entah kenapa pandanganku hampir saja tidak mampu menghadang Aura di wajahnya...seolah2 seperti menatap cahaya surya. Padahal ibunya pakai masker. 


Asumsi kami sebelumnya kira2 seumuran 38 atau 40 an... Tetapi tidak kita sangka ketika tak sengaja terlihat jemarinya... berhubung dia entah kenapa pula memilih duduk tepat disamping kita. Jemarinya udah keriput... menandakan begitu jauhnya dari prediksi kita sebelumnya.

[20/5 13:36] Arif Rahman Hakim: Namun ketika itu kamipun tertunduk... karena Saking teduh dan Ademnya. Dan bertasbih kepada-Nya. Sungguh begitu sempurnanya kondisi Qolbu didalamnya sehingga Nur yang bersih dan jernih itu masih begitu tajam memancarkan Cahayanya bahkan sampai2 mampu mengalahkan masa yang telah ia lalui....Dan dengan gejolak dihatiku yang begitu ingin untuk menikmati bahasa Qolbunya... rupanya Allah ﷻ jauh  lebih tahu akan gejolak itu  dengan diizinkan Nya kami berdiskusi santai sembari menikmati perjln kmi.


Semoga Allah ﷻ merahmati dan menjagamu ibu...Allahumma aamiin.✨

[20/5 13:36] Arif Rahman Hakim: Mencoba memahami bahasanya...sempat terungkap dari kami "Ibu mengajar di Pondok ya Bu? Rupanya dia seorang guru dan Suaminya betul punya Pondok Pesantren dan Rumah Tahfidz... Qadarullah kami dipertemukan dengan bahasa Al-Qur'an yang saling menghiasi dan mengisi diskusi itu. Sampai2 saking hangatnya...ibunya sempat mengundang kami untuk mampir kerumah beliau jika ada waktu dan kesempatan.


✨Yaa Rabb ﷻ mudahkan aku untuk mampu mengenali Nur Muhammad ﷺ ini... *Dari insan mana saja* .... yang telah Engkau titipkan & redhoi padanya akan keindahan Cahaya ini.✨

[20/5 13:36] Arif Rahman Hakim: Berbicara tentang Cahaya... Ketahuilah ia adalah yang akan menjadi lentera yang perlu Engkau jaga, dan yang akan  menemanimu kemanapun Engkau hendak pergi. Dengannya Engkau akan dihantarkan kembali kepada pemilik Nur 'alan Nur (Cahaya Diatas Cahaya) (An-Nur:35) dan Dialah Sang Pencipta. Maka dengan-Nya jua lah. Aku titipkan Engkau kepada-Nya, bersama Lika-Liku perjalanan yang telah Dia persiapkan untuk menguji Keimanan yang telah Dia titipkan kepadamu sehingga nyatalah nanti...Apakah Engkau betul2 Amanah atau tidak (Mumtahanah:10). Semoga Allah ﷻ merahmati & menjaga kita semua hingga kelak kita dipertemukan kembali keharibaanNya.✨

Komentar