Dengan pembawaan tenang dan tawadhu'nya Khabid dari foto ini digandeng dengan perawakan marah dari mantan lawannya Mc Gregor terlintas dalam fikiranku untuk menemui hadist Rasulullah ﷺ tentang hakikat kuat yang sebenarnya yang berkorelasi dengan amarah...
Namun setelah terbagikan kepada teman2 postingan inipun membangunkan tidur siangku saat beristirahat dengan perasaan khawatir dan subhat... karena entah kenapa bukannya suara Adzan yang membangunkan ku seperti biasanya dengan tenang... Seketika itu lansung teringat apakah foto yang melatar belakangi hadist yang aku buat itu menimbulkan fitnah sehingga Allah ﷻ menghijab pendengaranku dari seruan Adzan siang ini... Wallahu a'lam... Namun setelah sholat kucoba pastikan lagi kondisi hadist tentang Aurat Laki2 yang pernah ku fahami selama ini...
Dan ku coba rujuk kembali berbagai hadist tentang Aurat Laki2 dari Artikel Rumasyo langganan referensi ku (berhubung dari pembahasan Ustadz Muhammad Abduh Tausikal lazimnya memang bagus dan cukup detail pembahasannya). Setelah kutelusuri dan mencoba memahami berbagai pendapat... Alhamdulillah kutemui pendapat yang rajih (kuat) dari penjelasan hadist2 tersebut senada dengan yang kufahami selama ini... (Lihat dan buka link dari kalimat yang bewarna biru diatas)
Namun ada hal yang menjadi perhatian khusus bagiku ketika itu... Sebuah hadist yang melatar belakangi Ungkapan pujian dari Rasulullah ﷺ terhadap sahabat beliau Ustman bin Affan رضیا الله عنه... tentang Sifat Malunya, Menjadikan Malaikatpun Malu Kepadanya.
Ada satu kisah yang menggambarkan sifat mulia itu. Sebagaimana diriwayatkan Aisyah رضیا الله عنها, suatu kali ayahandanya--Abu Bakar ash-Shiddiq--meminta izin untuk bertemu dengan Rasulullah ﷺ.
Saat itu, Nabi ﷺ sedang berbaring. Demi menyambut Abu Bakar, beliau Rasulullah ﷺ pun menjawab salamnya. Posisi beliau tetap di atas tempat tidur, tetapi bagian gamisnya sedikit terangkat, sehingga menampakkan sebagian betisnya.
Usai berbincang-bincang, Abu Bakar pun pamit. Tak lama kemudian, Umar bin Khaththab minta izin untuk menemui Rasulullah ﷺ. Setelah menyampaikan maksud kedatangannya, Umar pun ikut pamit pergi dari rumah Nabi ﷺ.
Setelah itu, kini giliran Utsman bin Affan yang ingin bertemu Rasulullah ﷺ. Setelah memberi izin, Aisyah memerhatikan suaminya itu kini mengubah posisi duduknya, sehingga betisnya yang tadinya tersingkap, menjadi tertutup.
"Wahai Rasulullah ﷺ, engkau tidak bersiap begitu bagi kedatangan ayahku (Abu Bakar) dan Umar," tanya Aisyah.
"Utsman merupakan seseorang yang pemalu. Bila dia masuk, sedangkan aku masih berbaring, pasti dia malu untuk masuk dan akan cepat-cepat pulang, padahal belum dia menyelesaikan keperluannya. Wahai, Aisyah, tidakkah aku patut malu kepada seseorang yang dimalui (disegani) oleh para malaikat?" jelas Rasulullah ﷺ.
Demikianlah, Nabi ﷺ menerangkan, bahkan para malaikat pun bersikap malu terhadap Utsman. Sifat itu merupakan teladan bagi umat Islam. Sebab, hal itu sendiri diajarkan oleh baginda shalallahu 'alaihi wasallam. Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda, "Malu tidak menimbulkan sesuatu kecuali kebaikan."
Dan terkait sifat mulia ini, Nabi ﷺ memuji Ustman bin Affan. Ya, bahkan para malaikat pun segan terhadapnya lantaran perangainya yang pemalu itu.
Ketika itu kusadari bukankah bahagian betis Rasulullah ﷺ yang tersingkap itu tidak termasuk Aurat ? Hanya saja ketika itu Rasulullah ﷺ begitu menjaga perasaan Si Pemalu yang Malaikat saja juga Malu kepadanya. Bahkan beliau mengungkap kembali kepada Istrinya ketika itu. Wahai, Aisyah, tidakkah aku patut malu kepada seseorang yang dimalui (disegani) oleh para malaikat?" jelas Rasulullah ﷺ. Sehingga hatiku bertanya kepadaku... Wahai diri tidakkah engkau segan dengan mereka Si Pemalu yang lainnya? Yang Allah ﷻ titipkan dan Allah ﷻ jaga mereka dengan sifat malu yang menghiasinya...
ربنا ظلمنا انفسنا وان لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخا سرين استغفر الله العظيم واتوب الیه
Komentar
Posting Komentar